Solawat Nariah Lengkap Dengan Keutamaan Dan Sejarahnya - Banyak aurod atau ibadah amalan yang selalu dibacakan oleh umat islam termasuk masyarakat Nahdliyin, seperti wirid, hizib, ratib, tidak ketinggal dengan shalawat. Karena, ibadah itu merupakan sunnah serta menggerakkan semangat keagamaan dan cinta ke pada Rasulullah SAW.
Keutamaan membaca sholawat ada didalam hadist yang di muat dalam kitab-kitab karangan ulama, salah satu nya hadist dari Imam Muslim berikut.
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Maknanya, "Siapa yang bershalawat kepadaku sekali, pasti Allah bershalawat padanya sepuluh kali," (HR Muslim).
Kali ini Bang AK mau membahas mengenai solawat nariah, didalam solawat nariyah ini terkandung doa memohon agar di selesaikan dari masalah, rezeki, serta memohon khusnul khotimah, maka banyak para ulama dari kalangan Nahdiyin memberikan amalan solawat nariyah untuk dibaca disaat mengalami kesulitan hidup. Berikutini ialah bacaan solawat nariyah:
Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman `alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzi tanḫallu bihil-`uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa `alâ âlihi wa shaḫbihi fî kulli lamḫatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmilak(a).
Maknanya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau,".
Sejarah Solawat Nariah
Solawat nariyah dikarang oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ali At-Tazi. Seorang wali yang mashur dari kota Taza, Maroko. Untuk nama beliau ada bebrapa perbedaan di kalangan ulama,
- Dalam kitab Al-Hujjaj karangan Syekh Abdullah Al-Ghumari beliau menyebut dengan nama Ibrahim At-Tazi.
- Sedangkan pada kitab Al-Kunuz Al-Muhammadiyah hal 51 nama nya adalah Ahmad At-Tazi.
- Lalu menurut kitab Al-Majmu'ah nama beliau adalah Abdul Wahab At-Tazi.
Sekilas tentang Syekh Ibrahim bin Muhammad bin Ali At-Tazi
Ibrahim At-Tazi diperkirakan lahir abad ke-8 H/ke-14 M. Wafat tanggal 9 Sya’ban 866 H/9 Mei 1462. Dan dimakamkan di Wahran, Oran/Aljzair yang mana kuburannya berdekatan dengan gurunya, Al-Hawwari selama 50 tahun. Namun secara diam-diam ada murid beliau yang memindahkan kuburannya ke Benteng Bani Rasyid. Alasan kuburan nya dipindahkan karena pada saat itu Oran/Aljazair dijajah oleh negara Spanyol dan orang Spanyol menjadikan kuburan beliau sebegai tempat duduk, sehingga murid beliau tidak menyukai hal itu maka dipindahkan kuburan Ibrahim At-Tazi.
Ibrahim At-Tazi mondok di Maroko atas kehendak ayahnya. Setelah matang belajar disana lalu beliau pergi melaksanakan ibadah haji. Di Mekkah, di sana beliau pun belajar ke Syekh Sayyid Al-Qadhi Muhammad bin Ahmad bin Ali Al-Hasani Al-Fasi. Lalu pergi ke Madinah dan berguru kepada beberapa ulama. Di antaranya yaitu, Syekh Abul Fath Muhammad bin Ali Bakr Al-Qurasyi Asy-Syafi’i.
Dengan begitu menjadikan Beliau orang yang ahli didalam beberapa ilmu yaitu, ilmu hadis, mantiq, usuluddin, tajwid, hingga liguistik arab. Dengan kelebihan dari beliau yang mempunyai suara yang merdu.Beliau pernah mengajar Mukhtashar Khalil tanpa melihat syarahnya. Kepribadian beliau seperti baginda Nabi Muhammad saw, sabar ketika di fitnah, santun, ramah dan sebagainya.
Keutamaan Membaca Solawat Nariah
Membaca solawat secara luas sangat banyak sekali keutamaanya, namun khusus keutamaan solawat nariyah ada beberapa landasan serta kisah yang dapat dijadikan pegangan yaitu:
Dalam kitab Khazinatul Asrar karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dijelaskan,
“Salah satu shalawat yang mustajab ialah shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai, mereka berkumpul dalam satu majelis untuk membaca shalawat Nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang dikehendaki dengan cepat (bi idznillah).”
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci gudang yang mumpuni:. .. Dan Imam Dainuri memberikan komentarnya: Siapa membaca shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya tidak akan putus, di samping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya.”
Ada hal yang lebih menarik, unik dan ajaib lagi tentang Sholawat Nariyah. Yakni cara tawassul, khasiat, kisah dan kesannya. Seperti kisah Kiai Hasyim Asyari, berkat membaca Sholawat Nariyah, beliau bisa bermimpi Imam Bukhori, Imam Syafi’i dan Imam Al-Ghazali.
Juga kisah seorang santri, yang mondok di pesantren, mengamalkan Sholawat Nariyah, akhirnya bisa kuliah ke Maroko.
Untuk khasiat membaca solawat sendiri sangat banyak keutamaan yang bisa didapat dijelaskan oleh banyak sekali kitab hadist yang jelas siapa pengarang nya, jadi jangan pernah ragu untuk bersholawat kepada Nabi Muhammad saw.
Semoga tulisan Bang AK tentang Solawat Nariah Lengkap Dengan Keutamaan Dan Sejarahnya bermanfaat bagi pembaca semua dan menjadikan semangat untuk selalu bersolawat kepada Nabi.